Insidious: Chapter 2 (2013)


Sutradara: James Wan
Durasi: 106 menit
IMDb rating: (currently at) 7.1

Siapa sih yang belum pernah nonton Insidious? Mulai dari anak kecil sampai orang dewasa, yang pemberani sampai yang penakut, pasti tahulah tentang Insidious. Sampai ada teman saya yang bilang "itu film paling kampret yang pernah gue tonton!". Saya nggak ngerti maksud 'kampret'-nya sih--nakutin atau jelek? Karena menurut saya, Insidious bukan termasuk dua-duanya :) *here we go, a ghost mania!*

Insidious bisa dibilang film kambing hitam. Dibuat dengan bujet rendah dan tanpa maksud meraup keuntungan besar, ternyata perkiraan pihak studio salah besar. Seperti yang saya bilang sebelumnya, banyak--BANYAK--banget orang yang nonton Insidious. Katakanlah ada orang namanya A nonton film itu. Dia ketakutan, terus cerita sama temennya namanya B yang nggak kalah penakut. Padahal si B udah tau kalau film itu 'kampret' nakutinnya, tapi dia malah penasaran dan nonton. Habis itu dia kasih tau si C, D, sampai Z. Sukses bangetlah pokoknya strategi yang nggak pernah kepikiran oleh pihak studio ini.

Jujur aja, setelah nonton Insidious sampai empat kali (satu kali di bioskop, tiga kali lagi tebak sendiri), saya nggak pernah mengharapkan sebuah sekuel. Oke, endingnya memang menggantung. Oke, filmnya memang laku dan sukses berat. Tapi, saya lebih suka kalau it is what it is, kecuali kalau series sih (masih belum bisa maafin Heroes yang tiba-tiba di-cancel dengan cliffhanger se-menyebalkan itu). Yah, mau gimana lagi. Saya bukan sutradara atau pihak studio yang duitnya udah kebanyakan dan bingung mau dipakai buat apa lagi selain bikin se-ku-el.

Karena saya suka banget sama Insidious, saya nunggu-nunggu sekuelnya. Apalagi beberapa bulan sebelum Insidious: Chapter 2 keluar, ada film horornya James Wan lagi. Yap, The Conjuring! And I LOVE IT. Sudah gitu, The Conjuring masang Patrick Wilson sebagai salah satu aktor utamanya. Aaaakkk Josh Lambert! Gimana nggak makin ngebet Insidious 2?

Jadi, Senin kemarin saya nonton film ini, marathon sama Runner Runner. Tapi... Saya nonton ini dengan ekspektasi rendah. Bisa dibilang kalau saya dan sekuel film horor itu kurang bersahabat, walaupun akhirnya saya nonton juga sih. Awalnya, saya kira film ini nggak bisa memenuhi ekspektasi saya yang serendah itu, tapi ternyata... well, saya meremehkan seorang James Wan.


Insidious: Chapter 2, sesuai dengan judulnya, mengikuti kisah keluarga Lambert di 'chapter' selanjutnya, yaitu chapter pasca mereka berurusan dengan makhluk gaib dan sebagainya, pasca Dalton (Ty Simpkins) koma, dan pasca meninggalnya Elise (Lin Shaye) dari film pertama. Yah, namanya juga film horor, nggak mungkin lah bakal selamanya bebas hantu. Belum lagi tingkah Josh (Patrick Wilson) yang semakin aneh, Renai (Rose Byrne) yang selalu punya feeling kalau mereka masih dihantui nenek-nenek yang dulu suka 'nempel' sama Josh waktu dia masih kecil, dan ibu Josh, Lorraine (Barbara Hershey) yang mencoba membongkar masa lalunya dan Josh bersama dua paranormal koplak, Tucker dan Specs (Angus Sampson dan Leigh Whannell).

Yah, intinya ceritanya emang muter di situ lagi situ lagi sih. Nggak jauh-jauh dari setan yang kemunculannya bikin "dafuq" dan teriakan melengking bertebaran ke seluruh penjuru teater. Nggak jauh-jauh dari musik lebaynya Joseph Bishara yang bikin kita pengen menyumpal popcorn ke telinga (bagian title card-nya itu loh!). Nggak jauh-jauh dari suasana remang-remang ruangannya. Tapi, semua itu berhasil memenuhi ekspektasi saya, bahkan melampauinya (rendah sih ekspektasinya haha).

Saya kira, Insidious: Chapter 2 ini cuma mentok ngelanjutin endingnya Insdious, atau mentok tok tok nyeritain nasibnya keluarga Lambert yang ternyata masih dihantui nenek-nenek itu. Ternyata eh ternyata... dikorek habis tuh sama James Wan. Digali dan digali sampai ketemu akarnya yang paling dalam, terus diangkat ke permukaan sama dia. Bagi kalian yang penasaran kenapa jiwa Josh bisa sampai keluar dari tubuhnya saat dia masih kecil, well, tonton film ini.


Masuk ke bagian yang saya suka: ngomongin aktor! Best performance, of course, goes to Patrick Wilson! Manusia yang satu ini emang sudah bikin saya kagum sejak saya nonton Lakeview Terrace. Terus dia muncul di Watchmen (I don't like it, but I love Wilson in it!), The A-Team, dan film-film lain yang kebetulan saya tonton, pasti ada dianya. Di antara semua karakter di Insidious, yang mengalami perubahan signifikan adalah karakter Josh. Best moment? The climax near the ending, of course. Gila deh itu Wilson keren abesh.

Sekeren-kerennya Wilson, bagi saya scene stealer-nya tetep adek Dalton Lambert a.k.a. Ty Simpkins. Duh dek, imut banget sih! Cakep lagi, haha. Tapi secara karakteristik, Dalton nggak banyak berubah. Cuma ya di film ini kerjaannya nggak cuma tidur doang kayak di film pertama. Kalian mungkin juga sadar kalau Simpkins adalah Harley, anak yang jadi 'partner mendadak'-nya Tony Stark di Iron Man 3.

"Bosen ah lu ngomongin cowok melulu." Oke, oke. Gimana dengan aktris-aktrisnya? Rose Byrne... Maaf, Tante, tapi menurut saya, akting Tante nggak ada bedanya sama yang di Insidious. Mungkin karena karakternya juga kurang berkembang... cuma seorang ibu yang ketakutan setengah mati. Tapi ekspresi takutnya oke banget. Kalau Barbara Hershey lain lagi. Porsinya lumayan lebih banyak lah, apalagi di film ini dia seringnya dipasangin sama dua paranormal koplak itu, jadi aktingnya lebih menonjol.


Tapi, saya nggak puas sampai situ. Kalau boleh bilang, Insidious: Chapter 2... nggak serem. I repeat, not scary at all. Kemunculan hantu-hantunya masih sama nggak sopannya kayak Insidious sih, tapi tingkat keseramannya lebih rendah. Ketegangannya sangat dapat, apalagi menjelang akhir film, film ini berubah jadi thriller tipe-tipe Scream. Yang bikin orang-orang teriak waktu hantunya muncul ya musik sialannya Bishara (nggak ngejek kok Om, musiknya keren saya sukaaahh). Terus, masih ada momen-momen yang bikin garuk-garuk kepala, atau malah bikin saya ketawa sendiri (ngetawain penulis naskahnya sambil mikir "come on man, you can do better!").

Dan... katanya ada film Insidious ke 3. Melihat ending film ini yang menggantung dan memungkinkan adanya sekuel lagi, saya cuma duduk dan melontarkan "Wtf!" buat endingnya. Nggak mau! Apalagi, katanya James Wan nggak bakal jadi sutradaranya, dan mungkin bukan keluarga Lambert yang jadi pemeran utamanya. No James Wan, no Patrick Wilson, and no Ty Simpkins? No, thanks.

Ayo kawan-kawan ditonton Insidious: Chapter 2-nya... Saran saya sih, tonton Insidious yang khusyuk dulu, dipahami, dimengerti. Kalau sudah, berarti Anda sudah siap untuk menyaksikan Insidious: Chapter 2!

"This is nothing like being dead. I know."
- Josh Lambert


Trailer:


Komentar

Postingan Populer