Runner Runner (2013)


Sutradara: Brad Furman
Durasi: 91 menit
IMDb rating: (currently at) 5.5

Melihat rating IMDb, pasti kalian pengen banget lemparin sendal ke saya sambil bilang "berani-beraninya lu nge-review film yang ratingnya jelek!" Oke, pertama, ini bukan review. Kedua, mungkin di prolog blog ini saya bilang tentang "review", tapi ternyata saya sadar, yang saya lakukan di sini adalah ngebacot tentang film-film dan aktor-aktornya yang kece, ketimbang me-review. Ketiga, jangan lempar sendal lah, duit aja, soalnya dompet makin tipis habis marathon Runner Runner sama Insidious: Chapter 2 kemarin :')

Yah, saya sih nggak pernah melihat rating atau review suatu film. Kalau saya pengen nonton film itu, ya nonton. Nggak mau nonton, ya enggak. Nggak pernah terpengaruh sama omongan orang-orang (kecuali kalau film itu emang booming banget, mau nggak mau ditonton lah). Ya sudahlah, kita langsung aja ke filmnya.

Film ini mengikuti kisah Richie Furst (Justin Timberlake), mahasiswa Princeton yang hobi main online poker. Suatu hari, Richie memasang taruhan seluruh sisa uang di akunnya dan kalah, tetapi ia yakin bahwa ia telah dicurangi. Dengan modal nekat dan "gila gue bakal hidup pake apa kalo gak punya duit", Richie pergi ke Costa Rica untuk berhadapan dengan pemilik online poker yang diyakininya telah mencuranginya, Ivan Block (Ben Affleck). Tidak merasa terancam dengan bukti-bukti yang ditunjukkan Richie, Block menawarinya sebuah kekayaan yang sangat besar. Richie pun hampir lupa dengan tujuan utamanya datang ke sana, sampai seorang agen FBI (Anthony Mackie) meminta bantuannya untuk menangkap Block -- di mana Richie dihadapkan oleh arti "gambling" yang sebenarnya.


Biasa aja sih ceritanya, malah menurut saya cenderung flat dan boring. Yang bikin saya nggak ketiduran di tengah film ya Ben Affleck dan Justin Timberlake. Dua aktor utama itulah yang 'menyelamatkan' film ini, walaupun kalau diibaratkan sebagai sumur, mereka masih nggak sanggup menarik film ini dari dasar sumur. Kira-kira sampai di tengah-tengah sumur lah. Mungkin mereka capek kali habis kerja di sawah (JT lagi bikin album baru, Affleck lagi sibuk menangani backlash orang-orang yang nggak setuju kalau dia jadi Batman di sekuel Man of Steel), eh terus disuruh narik air dari sumur. Gila mantep banget nggak sih pengibaratannya haha *muji-muji diri sendiri mode ON*

JT, man you are so handsome in this, tapi aktingnya ada yang kurang nih. Kurang greget. Richie kan tahu kalau dia ditipu habis-habisan, tapi nggak kelihatan kayak gitu pas dia ketemu Block untuk pertama kalinya. Saya sih bakal marah besar haha. Ekspresi ketakutannya di beberapa momen di film ini juga kurang. Spoiler dikit... kalau di depan saya ada orang yang didorong ke kolam penuh buaya, saya bakal ketakutan setengah mati sambil mohon-mohon ke bosnya buat menghentikan itu. JT did the same, tapi dia kurang terrified gitu. Jadinya terasa agak kebanting sama Ben Affleck yang notabene adalah aktor yang lebih senior dari dia.

Nah, kalau Ben Affleck jelas beda lagi. Mungkin karena jarang lihat dia jadi antagonis, saya jadi memuji-muji aktingnya di film ini. Ivan Block, orang licik dan curang yang nggak kelihatan licik dan curang. Dan itu diperankan dengan apik oleh Affleck.
"Ih kok lu kayaknya lebih bela Affleck daripada JT?!" Sekilas info, saya nonton film ini gara-gara dia masbro (I'm a huge fan of him okay) kalau bukan dia mungkin film ini akan jadi angin lalu di telinga dan mata saya. Saya juga nggak ngefans-ngefans amat sama JT (banyak film JT yang belum saya tonton), so, Affleck is the main reason. Tapi se-perfect itu kah doi di sini? Ya enggak lah. Masih ada bagian yang kurang greget juga. Liciknya kurang kelihatan menurut saya.


Gemma Arteton is beautiful in this, tapi sayang, cuma jadi pemanis doang. Kalau karakternya dihapus juga nggak akan ngaruh sama cerita utamanya kayaknya. Yang pantes dapet kredit di posternya itu justru Anthony Mackie, yang dianaktirikan oleh si sutradara dan screenwriter-nya. I mean, he's great, man! Tapi porsinya kurang banyak! Dia kan agen FBI yang udah lama pengen nangkap Block tapi nggak punya bukti kuat, tapi perannya seuprit banget cuy. Saya enjoy lihat karakternya, tipikal-tipikal agen FBI yang terobsesi gitu sih, tapi oke banget si Mackie ini. Mari kita tunggu aksinya di Captain America: The Winter Soldier.

Oh-oh! Ada satu nama familiar saat saya nonton creditnya. Leonardo DiCaprio is the producer! Hahaha. Kaget saya pas lihat. Antara "Wow!" sama "Wtf Leo this movie could be so much better, you know that, you should know thaaattt!" Iyalah. Mestinya filmnya harus lebih keren lagi, Leo DiCaprio loh, DiCaprio!

Overall, I enjoyed this movie. Saya nggak ngerti tentang online poker atau gambling atau semacamnya, makanya saya masih bisa menerima film ini. I love the tagline: Play or be played -- yang jadi tujuan sebenarnya film ini. Kayaknya orang-orang yang nonton ini antara pengen lihat Justin Timberlake-nya, atau pengen lihat Ben Affleck pasca Argo dan backlash Batman cuma buat maki-maki dia lagi. Sabar ya daddy Ben, I'll always be by your side kok wahaha.

"This is your job. You want a clear conscience, go start a charity. But if you want your own island and your boss says you gotta go out there and take a beating, you go out there, take it and come back to work and say, 'do you need me to do it again?'!"
- Ivan Block

Trailer:


Komentar

Postingan Populer