Rush (2013)

 

Sutradara: Ron Howard
Durasi: 123 menit
IMDb rating: (currently at) 8.3

Beberapa minggu lalu saya bertanya-tanya, "Ini film-film maunya apa sih?! Kenapaaahhh keluarnya kayak truk gandeng, di tanggal tua pula?!" Well, itu cuma sekedar pertanyaan retoris aja, nggak butuh jawaban. Siapa pula yang mau jawab? Mereka sih nggak peduli itu lagi tanggal tua atau enggak, yang penting cepat atau lambat, orang-orang bakal nonton film-film itu.

Tepat seminggu yang lalu saya nonton Runner Runner dan Insidious: Chapter 2 secara marathon. Minggu ini, saya marathon film lagi. Sebelum hujatan-hujatan kalian bergelimpangan, biar saya jelaskan: ini bukan salah saya. Bayangin aja cuy, Insidious 2 keluar. Abis itu, Rush nyusul. Nggak lama, Gravity tayang. Sarap emang tuh yang ngatur jadwalnya. Kalau di US sih bedanya seminggu, nah di Indonesia? Tiga hari tok. Sarap.

Setelah meminta maaf pada tabungan saya, yang baru di-re-charge setelah ditransfer ortu untuk bulan ini, saya tetep nekat buat marathon Rush dan Gravity. Nekat. Nggak mikirin ke depannya saya bakal makan apa di mana sama siapa. Cuma mikirin film-film keren itu.

Rush is the first movie of today's movie marathon. Mungkin kalian sudah pernah dengar dengan film ini (jangan salah, banyak loh ternyata yang nggak tau tentang Rush, kecuali yang bener-bener mantengin berita film). Yep, Rush menceritakan persaingan antara dua pembalap fenomenal F1 Niki Lauda (Daniel Brühl) dan James Hunt (Chris Hemsworth) pada tahun 70-an. Persaingan mereka mulai terpercik saat keduanya masih menjadi pembalap di Formula 3. Keduanya memiliki sifat yang jauh berbeda; Niki berasal dari Austria dan merupakan orang yang optimis, teliti, dan handal dalam hal teknis dan mesin, sedangkan James yang berasal dari Inggris adalah playboy yang suka bertindak seenaknya dan sedikit kurang ajar. Persaingan sengit ini berlangsung hingga Grand Prix tahun 1976, di mana keduanya terobsesi untuk menjadi juara dunia dengan mengorbankan apa saja, termasuk masalah hidup dan mati.



Saya tahu keeksisan film ini sejak lama, karena Chris Hemsworth adalah salah satu aktor favorit saya, jadi saya nggak pernah ketinggalan update-nya. Tapi, jangan berpikir kalau saya nonton film ini cuma karena Chris-nya aja. Saya emang nggak tahu menahu tentang F1, tapi pas masih kecil dulu saya rajin nemenin Papa nonton. Waktu itu sih udah jamannya Michael Schumacher, Fernando Alonso, Juan Pablo Montoya, dan lain-lain. Nah, baru deh saya tahu kalau ada pembalap namanya Niki Lauda dan James Hunt setelah browsing. Dan, oh my God! Chris emang mirip banget sama James Hunt yang asli! Daniel Brühl juga mirip plek sama Niki Lauda. That's the first applause for this movie, tim casting-nya bener-bener oke!

Penyutradaraan Ron Howard juga benar-benar terasa real. Saya suka pas bagian balap-balapan, dan suara mesin mobil dihidupkan itu bikin merinding. Scene demi scene diambil dengan sangat apik dan membuat kita ikut terbawa ke dalam film tersebut. Waktu dua jam yang mulanya saya kira lama banget, ternyata justru terasa singkat. Belum lagi didukung oleh musiknya Hans Zimmer... gila emang composer yang satu ini, ajib banget :')


Balik lagi ke aktor-aktornya, yang menjadi kunci utama kenapa film ini begitu hidup, dan membuat kita benar-benar percaya kalau film ini based on true events. Chris dan Daniel memberikan performance yang sangat kuat, mungkin mereka benar-benar kerasukan James dan Niki asli. Chris memang cocok banget jadi playboy kurang ajar dan nyebelin (beneran deh, suka kesel sendiri pas nonton -_-). Dan Daniel... mungkin dia yang paling keren di sini. Entah kenapa, saya merasa kalau karakternya kuat banget. Keoptimisannya, ketelitiannya, kejeniusannya... bener-bener diperankan Daniel dengan sempurna. Kalau masalah aksen sih udah pasti karena Daniel kan orang Jerman, yang notabene deketan sama Austria gitu. Emang keren banget deh Daniel di sini, sampai hati saya bercetar-cetar membahana waktu dia balapan, dan saya terus berharap dia bisa ngalahin James yang nyebelin itu haha (sorry, Chris). Eh, tapi walaupun nyebelin dan rival sejatinya Niki, ada satu scene yang bikin saya melting dan terharu. Nonton sendiri aja deh ya.

Kalau masalah aktor pendukung, itu juga oke. Yang bikin saya surprised adalah Natalie Dormer. Pas dia muncul di awal-awal film, hati saya heboh sendiri, "Itu Irene! Irene Adler!!!" Yak, gara-gara nonton Elementary sih, dan dia emang gorgeous bangets!

Singkat review, Rush is an amazing movie with perfect casting, perfect directing, perfect cinematography, and perfect music. Kalau pun kalian nggak suka F1, kalian bakal terpukau dengan film ini, and of course, it will make your hearts race like those cars!


"The closer you are to death, the more alive you feel. It's a wonderful way to live, it’s the only way to drive."
- James Hunt

 Trailer:


Komentar

Postingan Populer