Prisoners (2013)



Sutradara: Denis Villeneuve
Durasi: 153 menit
IMDb rating: (currently at) 8.2

Iya iya, saya nonton bioskop lagi. Tiga minggu berturut-turut saya nonton, dengan dua minggu pertamanya marathon gila-gilaan. Tapi, kali ini bukan marathon kok. Itu juga karena bioskop yang saya datengin nggak nayangin Cloudy with a Chance of Meatballs 2. Mau ke bioskop yang nayangin dua-duanya, males karena jauh. Kalau aja di Matos ada Cloudy sih saya pasti bakal marathon, kan juga mau denger suara kocaknya Bill Hader. Ssshhh don't tell my Mom! :p

Prisoners. Waktu pertama kali diberitakan keeksisannya, saya udah incar-incar film ini. Hugh Jackman dan Jake Gyllenhaal, dua A-list actor yang emang keren banget. Terus trailernya juga emosional banget, apalagi Hugh Jackman-nya itu uhhh :( Akhirnya, Alhamdulillah, kesampaian nonton juga :')

Hari Thanksgiving, keluarga Dover yang terdiri dari Keller (Hugh Jackman), Grace (Maria Bello), dan dua anak mereka, Ralph (Dylan Minnette) dan Anna (Erin Gerasimovich), merayakannya bersama tetangga mereka, Franklin (Terrence Howard), Nancy (Viola Davis), Eliza (Zoe Borde), dan Joy Birch (Kyla Drew Simmons). Masalah datang ketika Anna dan Joy yang keluar bersama tidak ditemukan di mana pun. Satu-satunya petunjuk pasti adalah sebuah RV yang diparkir di dekat jalan. Detektif Loki (Jake Gyllenhaal) pun kemudian menangkap si pengendara, Alex Jones (Paul Dano), tetapi karena tak adanya bukti kuat yang menetapkan Alex sebagai tersangka penculikan dua anak itu, ia pun dibebaskan. Keller yang berada dalam keputusasaan dan kegelisahan karena Alex dibebaskan dan putrinya belum ditemukan, akhirnya memutuskan untuk main hakim sendiri dengan menangkap Alex dan menyiksanya sampai ia memberitahukan di mana putrinya berada.


Kalau dilihat dari ceritanya, memang mainstream banget, bukan sebuah tema yang baru untuk perfilman Hollywood. Banyak film setipe yang ujung-ujungnya membuahkan "Meh!" dari mulut kita. Tapi, Prisoners is somehow different. Cara penyampaian jalan ceritanya membuat kita terus ingin mengikutinya sampai habis, sampai misteri-misteri itu benar-benar terbongkar. Saya rasa durasi dua setengah jam sangat cukup untuk menyampaikan maksud si sutradara dan writernya. Karena saya nontonnya sehari sebelum libur nasional, maka tiket bioskop pun jadi 40.000. Harga tiket segitu plus durasi yang lumayan lama nggak ada apa-apanya dibanding filmnya yang super brilliant! Suer!

Dua karakter utama yang dibawakan Hugh Jackman dan Jake Gyllenhaal yang membuat film ini mempertahankan tensi dan ketegangannya hingga titik darah penghabisan (maksudnya, sampai layar credit-nya muncul). Duet maut banget deh mereka!

Jackman bisa dengan bagusnya berperan jadi seorang bapak yang penuh keputusasaan setelah putrinya hilang. Sebagai penonton, kita pun bisa merasakan kegelisahan, kebingungan, serta amarah Keller Dover yang menggebu-gebu. Mungkin karena aslinya Jackman juga seorang Ayah dengan putri yang umurnya hampir sama dengan Anna (lebih tua dikit), jadi aktingnya pol-polan. Gyllenhaal juga menampilkan performance terbaiknya di film ini. Detektif Loki ditugaskan sebuah kasus yang hampir tidak mungkin untuk diselesaikan karena minimnya petunjuk, tetapi ia terus bertekad dan berusaha membantu kedua keluarga tersebut. He does whatever it takes to find the girls and the real abductor. Dan Gyllenhaal memerankannya dengan superb. Detektif Loki emang the best deh! (sorry Holmes, I'll get back to you later, baby :p)

"Tell me what you did with them! Tell me!"

Selain Jackman dan Gyllenhaal, Paul Dano juga patut dipuji. Melihat karakternya, kita bakal kasihan sekaligus kesal secara bersamaan. Keren banget pokoknya aktingnya. Aktor-aktor pendukung lain juga nggak kalah bagus. Semua itu didukung dengan penyutradaraan yang baik dari Denis Villeneuve, juga musiknya yang beuh cocok abis. Musiknya bikin yang tegang makin tegang, yang lemes makin lemes.

Ada satu scene yang bikin saya bener-bener lemes. Scene ini sebenarnya nggak ada hubungannya dengan cerita utama, tapi sukses bikin saya lemes, merinding, tutup mata, dan pengen nangis. Udah tutup mata aja masih kedengeran suaranya yang bikin tambah lemes di bangku bioskop haha lebay banget mbak -_- Yang sudah kenal saya dengan baik pasti tahu apa yang menyebabkan saya terserang gejala-gejala seperti itu hahaha.

Prisoners mengingatkan saya pada Zodiac, padahal dua film itu jauh berbeda. Mungkin karena yang main sama-sama Gyllenhaal kali ya? Haha. Tapi saya suka banget sama Prisoners. Banget. Jangan kagetlah kalau saya kasih rating film ini 10 dari 10. Saya emang nggak pernah neko-neko kalau ngasih rating film. Bagus sekalian bagus, jelek sekalian jelek.


Anyway, film ini adalah mimpi buruk terburuk semua orang tua, sekaligus memberikan pesan tidak langsung kepada mereka untuk menjaga anak-anaknya dengan baik. Bukan hanya orang tua, tapi semua orang. Saya jadi inget adek saya yang paling kecil, umurnya baru 8 tahun, dan demen banget main keluar rumah sendirian, walaupun dia pasti ketemuan sama temennya di taman. Tapi kan ngeri juga bray... Tadi juga di Matos saya liat anak kecil jalan sendirian. Saya sampai mikir, "Aduh, ini orang tuanya mana, orang tuanyaaaa?" :(

Pokoknya, Prisoners benar-benar membuka mata saya betapa pentingnya menjaga seorang anak (atau adik!) agar tidak berkeliaran sendirian. Selain itu, kita juga bisa tahu kalau Loki bisa jadi baik juga dengan mendaftar jadi detektif setelah kalah dari The Avengers dan menjadi orang terbuang di Asgard. *salah film*

"Someone has to make him talk or they're gonna die!"
- Keller Dover

Trailer:


Komentar

Postingan Populer